|| BLOG INI MASIH DALAM TAHAP PENGEMBANGAN MOHON MAAF APABILA MASIH TERDAPAT BANYAK KEKURANGAN HUBUNGI ADMIN BILA TERDAPAT LINK DOWNLOAD YANG ERROR |TERIMAKASIH ATAS KUNJUNGANNYA ||

Makalah Portofolio

Portofolio


oleh : Asep Wahyudin

BAB II
PEMBAHASAN

I. Pengertian Portofolio
Dalam lapangan pemerintahan portofolio digunakan untuk menyebutkan salah satu jabatan mentri, yakni mentri yang tidak memimpin departemen. Dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah Minister Without Portofolio, artinya adalah mentri yang tidak memimpin departemen alias Menteri Negara. Dalam lapangan pendidikan dan pengajaran, istilah portofolio relatif masih belum banyak dikenal secara luas. Namun sering dengan di berlakukannya KBK, istilah portofolio di bicarakan dan di pelajari.
Portofolio sebenarnya dapat di artikan sebagai wujud suatu benda fisik, sebagai suatu proses sosial pedagogis, maupun sebagai ajektif. Sebagai suatu benda fisik portofolio itu adalah bundel, yakni kumpulan dokumentasi hasil pekerjaan peserta didik yang di simpan pada suatu bundle. Misalnya hasil tes awal (pre-test), tugas-tugas. Catatan anekdot, piagam penghargaan, keterangan meleksanakan tugas testruktur, hasil tes akhir (post-test),dan sebagainya. Sebagai proses sosial pedagogis, portofolio adalah collection of learning experience yang terdapat di dalam pikiran peserta didik baik yang berwujud pengetahuan, keterampilan maupun nilai dan sikap. Adapun sebagai adjektif portofolio seringkali di sandingkan dengan konsep lain misalnya, dengan konsep pembelajaran dan penilaian.
Model pembelajaran berbasis portofolio merupakan satu bentuk dari praktik belajar kewarganegaraan, yaitu suatu inovasi pembelajaran yang dirancang untuk peserta didik memahami teori secara mendalam melalui pengalaman belajar praktik-empirik. Praktik belajar ini dapat menjadi program pendidikan yang mendorong kompetensi, tanggung jawab dan partisipasi peserta didik, belajar menilai dan mempengaruhi kebijakan umum (public policy), memberanikan diri untuk berperan serta dalam kegiatan antar siswa, model pembelajaran berbasis portofolio dilandasi oleh beberapa landasan pemikiran sebagai berikut, yaitu :

1. Empat Pilar Pendidikan
a. Learning To Be
Artinya diharapkan hasil interaksi dengan lingkungannya itu dapat membangun pengetahuan dan kepercayaan dirinya.
b. Learning To Do
Artinya peserta didik harus diberdayakan agar mau dan mampu berbuat untuk memperkaya pengalaman belajarnya.
c. Learning To Know
Artinya mampu membangun pemahaman dan pengetahuannya terhadap dunia di sekitarnya.
d. Learning To Live Together
Artinya membentuk kepribadian untuk memahamikemajuan melahirkan sikap-sikap positif dan toleran terhadap keanekaragaman dan perbedaan hidup.

2. Pandangan Konstruktivisme
Pandangan ini menganggap semua peserta didik mulai dari usia taman kanak-kanak sampai dengan perguruan tinggi memiliki gagasan atau pengetahuan tentang lingkungan dan peristiwa atau gejala lingkungan di sekitarnya, meskipun gagasan atau pengetahuan ini seringkali naïf dan miskonsepsi.

3. Democratic Teaching
Ada adigum yang mengatakan bahwa “Demokrasi dalam suatu Negara akan tumbuh subur apabila di jaga oleh warga Negara yang memiliki kehidupan demokratis “. Oleh karena itu, sekolah sebagai sebuah institusi penting, perlu menciptakan kehidupan yang demokratis. Democratic teaching adalah suatu bentuk upaya menjadikan sekolah sebagai pusat kehidupan demokrasi melalui proses pembelajaran yang demokratis.

II. Prinsif Dasar
1. Prinsif Belajar Siswa Aktif
Proses pembelajaran dengan menggunakan MPBP (Model Pembelajaran Berbasis Portofolio) berpusat pada siswa. Dengan demikian model ini menganut prinsif belajar siswa aktif, kreatifitas siswa hampir diselurh proses pembelajaran dari mulai fase perencanaan di kelas, kegiatan lapangan dan pelaporan. Dalam fase perencanaan aktifitas siswa terlihat pada saat aktifitas siswa terlihat pada saat mengidentifikasi masalah dengan menggunakan teknik bursa ide (brain storming). Setiap siswa boleh menyampaikan masalah yang menarik baginya, disamping tentu saja yang berkaitan dengan materi pelajaran. Setelah masalah terkumpul, siswa melakukan voting untuk memilih satu masalah untuk kajian kelas.

2. Kelompok Belajar Kooperatif
Proses pembelajaran dengan menggunakan MPBP (Model Pembelajaran Berbasis Portofolio) juga menerapkan prinsif belajar kooperatif, yaitu proses pembelajaran yang berbasis kerja sama. Yaitu kerja sama antar siswa dan antar komponen. Komponen lain disekolah, termasuk kerjasama sekolah dengan orang tua siswa dan lembaga terkait. Kerjasama antar siswa jelas terlihat pada saat kelas sudah memilih untuk bahan kajian bersama. Semua pekerjaan di susun orang-orangnya ditentukan siapa dan mengerjakan apa, merupakan satu bentuk kerja sama itu.

3. Pembelajaran Partisipatorik
Model ini mengandung partisipatorik, sebab melalui model belajar ini sambil melakoni (learning by doing).

4. Reactive Teaching
Untuk menerapkan MPBP guru perlu menciptakan strategi yang tepat agar siswa mempunyai motivasi belajar yang tinggi. Motivasi yang seperti itu akan dapat tercipta kalau guru dapat meyakinkan siswa akan kegunaan materi pelajaran bagi kehidupan nyata. Demikian juga, guru harus dapat menciptakan situasi sehingga materi pelajaran selalu menarik, tidak membosankan, guru harus punya sensitifitas yang tinggi untuk segera mengetahui apakah suatu kegiatan pembelajaran sedang membosankan siswa. Jika hal ini terjadi guru harus segera mencari cara untuk menanggulanginya, inilah tipe guru yang kreatif itu :
a. Menjadikan siswa siswa sebagai pusat belajar.
b. Pembelajaran dimulai dengan hala-hal yang sudah dipahami dan diketahui siswa
c. Selalu berupaya memotivasi siswa dengan menmbuat materi pelajaran sebagai suatu pelajaran yang menarik dan beguna.
d. Segera mengenali materi pelajaran yang membuat siswa boasan bila hal ini ditemui, ia segera menanggulanginya.

III. Langkah-langah Pembelajaran
A. Mengidentifikasi Masalah
Salah satu ciri warga negara yang baik adalah peka terhadap masalah-masalah yang terjadi dilingkungannya, mulai dari lingkungan terdekat misalnya di keluarga, hingga lingkungan terjauh.
- Kegiatan Kelompok Kecil.
Untuk mengerjakan kegiatan ini seluruh siswa hendaknya membaca dan mendiskusikan masalah-masalah di masyarakat, misalnya:
· Masalah-masalah di keluarga
· Masalah-masalah di sekolah
· Masalah-masalah yang berkaitan dengan anak usia pubertas
· Masalah-masalah yang menyangkut standar masyarakat
· Masalah-masalah yang menyangkut kebebasan dasar
· Masalah-masalah dengan lingkungan
· Masalah-masalah yang menyangkut rendahnya tingkat disiplin
· Masalah-masalah berskala internasional

B. Memilih Masalah untuk Kajian Kelas
1. Membuat daftar masalah
2. Melakukan pemungutan suara (voting)
C. Mengumpulkan Informasi Tentang Masalah yang Akan Dikaji oleh Kelas
1. Kegiatan Kelas : Mengidentifikasi sumber-sumber informasi contoh-contoh sumber informasi :
a. Perpustakaan
b. Kantor penerbit surat kabar
c. Biro klipping
d. Pakar diperguruan tinggi
e. Pakar hokum dan hakim
f. Kepolisian
g. Kantor legislative
h. Kantor pemerintah daerah
i. Organisasi kemasyarakatan dan kelompok kepentingan
j. Jaringan informasi elektronik
2. Tugas Pekerjaan Rumah
a. Mengunjungi sumber informasi
b. Menghubungi sumber informasi melalui telepon
c. Membuat janji untuk mengadakan wawancara
d. Memohon informasi melalui surat

D. Mengembangkan Portofolio Kelas
1. Spesifikasi Portofolio
a. Portofolio seksi penayangan
b. Portofolio seksi dokumentasi
2. Kelompok portofolio
Berikut ini adalah tugas-tugas setiap kelompok portofolio
1. Kelompok portofolio satu : menjelaskan masalah
2. Kelompok portofolio dua : mengkaji kebijakan alternative untuk mengatasi masalah
3. Kelompok portofolio tiga : mengusulkan kebijakan public untuk mengatasi masalah
4. Kelompok portofolio empat : membuat rencana tindakan
E. Penyajian Portofolio (Show Case)
1. Tujuan Show Case
Ada empat tujuan pokok dari kegiatan show case ini, yaitu sebagai berikut :
a. Untuk menginformasikan kepada hadirin teentang pentingnya masalah yang diidentifikasi dimasyarakat.
b. Untuk menjelaskan dan mengevaluasi kebikajakn alternative untuk mengatasai masalah sehingga hadirin dapat memahami keuntungan dan kerugian dari setiap kebijakan tersebut.
c. Untuk mendiskusikan kebijakan yang dipilih kelas sebagai kebijakan terbaik untuk mengatasi masalah.
d. Untuk meembuktikan bagaimana kelas dapat menumbuhkan dukungan dalam masyarakat, lembaga legislative dan eksekutif yang terkait dengan penyusunan kebijakan publik.
2. Persiapan
3. Pembukaan
4. Penyajian lisan kelompok portofolio satu
5. Tanya jawab kelompok portofolio satu
6. penyajian lisan kelompok portofolio dua
7. Tanya jawab kelompok portofolio dua
8. Selingan
9. Penyajian lisan kelompok portofolio tiga
10. Tanya jawab kelompok portofolio tiga
11. Penyajian lisan kelompok portofolio empat
12. Tanya jawab kelompok portofolio empat
13. Tanggapan hadirin
14. Pengumuman dewan juri

F. Kriteria dan Format Penilaian
1. Kriteria portofolio
a. Kelengkapan
b. Kejelasan
c. Informasi
d. Dukungan
e. Data grafis
f. Dokumentasi
g. Argumen kekonstitusionalan
Di samping untuk tiap kelompok, portofolio keseluruhan pun hendaknya memenuhi sejumlah kriteria tertentu. Adapun criteria yang dimaksud adalah sebagai berikut :
1. Persuasive
2. Kegunaan
3. Koordinasi
4. Refleksi

2. Criteria Penyajian Lisan
1. Signifikasi
2. Pemahaman
3. Argumentasi
4. Responsive
5. Kerja sama kelompok
3. Format penilaian

G. Refleksi Pengalaman Belajar
1. Pengertian
Sering kali kegiatan belajar itu memberikan begitu banyak pengalaman baik pengalaman yang menyenangkan maupun yang tidak. Maka dalam kegiatan refleksi ini, siswa diajak untuk melakukan evaluasi tentang apa dan bagaimana mereka telah belajar. Setelah para siswa melakukan refleksi pengalaman belajarnya, hendaknya diperoleh kesimpulan bahwa betapa pentingnya mereka terus mengembangkan keterampilan-keterampilan untuk mempengaruhi pembuatan kebijakan public. Para siswa akan menggunakan keterampilan-keterampilan ini di masa yang akan datang, apabila kelak mereka sudah dewasa dn berperan sebagai warga Negara yang proaktif.
2. Panduan untuk Melakukan Refleksi Pengalaman Belajar

H. Panduan Untuk Menyelengarakan Kompetisi
1. Format kompetisi
2. Persiapan-persiapan
· Portofolio
· Penyajian lisan
· Pengaatur waktu
· Memilih juri
· Bahan-bahan
· Penilaian

BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Model pembelajaran berbasis portofolio merupakan bentuk perubahan pola pikir tersebut, yaitu suatu inovasi pembelajaran yang dirancang untuk membantu peserta didik memahami teori secara mendalam melalui pengalaman belajar praktik-empirik. Ada empat pilar pendidikan, yaitu :
a. Learning to be
b. Learning to do
c. Learning to know
d. Learning live together

B. Saran
Dengan pembahasan ini, mudah-mudahan menyadarkan kita semua agar dapat menjadi seorang guru yang kreatif, professional.

Artikel Terkait:

komentar

0 Responses to "Makalah Portofolio"

Speak Your Mind

Tell us what you're thinking...
and oh, if you want a pic to show with your comment, go get a gravatar!